Buku Tanpa Perpustakaan: Akal-Akalan Penggerogotan Dana Desa di Aceh Timur?


JMNpost.com | Aceh Timur – Pengadaan Buku Pustaka Nasional di Kabupaten Aceh Timur menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Pasalnya, setiap desa disebut menganggarkan dana sebesar Rp 5,5 juta hanya untuk pembelian buku, yang dinilai tidak urgent dan rawan pemborosan.

Program tersebut menjadi sorotan pemerhati sosial sekaligus pengurus Markas Wilayah L-KPK Aceh Timur, Galuh Tri Wahyuni. Ia menilai pengadaan ini hanya akan menjadi beban tanpa manfaat jelas bagi masyarakat desa.

“Jika melihat kondisi di lapangan, hanya segelintir desa di Aceh Timur yang punya gedung perpustakaan. Jadi untuk apa pengadaan buku ini? Mubazir, cuma menggerogoti Dana Desa,” tegas Galuh, Rabu (9/4/2025).

Galuh menambahkan, jika seluruh desa di Aceh Timur menganggarkan nominal yang sama, maka total anggaran yang dikeluarkan bisa mencapai sekitar Rp 2,8 miliar.

“Itu jumlah yang sangat besar. Kami minta Pemkab Aceh Timur, terutama Bupati Iskandar Usman Al Farlaky, segera meninjau ulang program ini. Jangan sampai ada pihak yang bermain dan mengambil keuntungan dari Dana Desa,” lanjutnya.

Galuh bahkan mengaku akan segera menyurati Kementerian Desa PDTT dan Presiden Prabowo Subianto untuk meminta perhatian khusus terhadap kasus ini.

Tak hanya itu, ia juga merinci daftar buku yang dibagikan ke desa-desa, di antaranya:


Jago Baca Tulis – 4 buah

Cut Nyak Dhien – 4 buah

Sultan Iskandar Muda – 4 buah

Teuku Umar – 6 buah

Budidaya Jagung – 5 buah

Budidaya Kangkung – 5 buah

Kita Sukses Beternak Burung Puyuh – 5 buah

Buku Anak (Aku Bisa) – 5 lusin

Budidaya Jeruk Nipis – 5 buah

Menulis, Membaca, Menghitung Super Cepat – masing-masing 4–5 buah

Persiapan Masuk SD – 4 buah


Galuh menyebut harga keseluruhan paket buku tersebut hanya berkisar antara Rp 2,2 juta hingga Rp 2,3 juta jika dibeli di marketplace.

“Selisihnya terlalu besar. Kami curiga ada markup harga. Ini harus diusut,” tegasnya.

Penelusuran media ini di beberapa kecamatan menguatkan dugaan tersebut. Hampir semua desa tercatat menganggarkan pengadaan buku pustaka nasional senilai Rp 5,5 juta, meskipun fasilitas perpustakaan di desa sangat minim.

Post a Comment

أحدث أقدم