![]() |
Mahdi (Jaka S) Aktris |
Oleh : Mahdi
JMNpost.com | Banda Aceh,- Di balik gemuruh politik kekuasaan, terdapat dua realitas yang sangat kontras. Di level atas, para elit politik sibuk berlobi dan berebut kursi strategis, semata-mata untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruh mereka. Sementara itu, di level bawah, rakyat terpaksa bermain di jalur gelap, melakukan backing ilegal, atau terjebak dalam bisnis haram lainnya.
Kenyataan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang siapa yang sebenarnya memegang kekuasaan di negara ini. Apakah benar bahwa rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi, ataukah hanya sekedar slogan kosong belaka?
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kekuasaan masih tetap berada di tangan segelintir orang yang memiliki akses ke sumber daya dan jaringan yang luas. Mereka menggunakan kekuasaan ini untuk mempertahankan status quo dan memperkaya diri sendiri, tanpa mempedulikan nasib rakyat yang semakin terpuruk.
Sementara itu, rakyat terpaksa berjuang untuk bertahan hidup. Mereka terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan, pengangguran, dan ketidakpastian. Mereka dipaksa untuk melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan, hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ujung-ujungnya, yang dikorbankan tetaplah rakyat. Mereka menjadi korban kepentingan politis, korban ketamakan, dan korban kegagalan sistem. Mereka terus menderita, sementara para elit politik terus menikmati kekuasaan dan kekayaan mereka.
Oleh karena itu, sudah saatnya kita mempertanyakan sistem yang ada. Sudah saatnya kita menuntut perubahan yang lebih baik. Sudah saatnya kita memastikan bahwa kekuasaan benar-benar berada di tangan rakyat, bukan hanya di tangan segelintir orang yang berkuasa.
إرسال تعليق